Menelusuri Siapa Penemu AC dan Sejarah Perkembangannya
Kehadiran perangkat elektronik canggih memberikan andil besar dalam mempermudah kehidupan masyarakat modern. Salah satu perangkat elektronik populer yang kini dimiliki mayoritas masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke atas adalah pendingin ruangan atau air conditioner (AC). Tentu saja penemu AC patut berbangga hati karena produk temuannya sekarang sangat bermanfaat bagi peradaban dunia.
Data International Energy Agency (IEA) mengungkap bahwa jumlah AC yang digunakan di dunia hingga pertengahan tahun 2022 mencapai 1,6 miliar unit. Jumlah tersebut diprediksi mengalami lonjakan hingga 3 kali lipat dalam waktu 30 tahun ke depan. Saat ini, para penemu AC modern sedang berupaya menghadirkan teknologi AC yang efektif menyejukkan ruangan sekaligus ramah lingkungan tanpa residu gas rumah kaca berlebihan. Momen penemuan AC di masa lalu menjadi cikal bakal yang sangat menginspirasi bagi pengembangan AC modern.
Ingin tahu lebih detail tentang siapa penemu AC dan sejarah perkembangan perangkat elektronik tersebut? Mari simak dulu ulasan selengkapnya berikut ini!
Siapa Penemu AC?
Cikal bakal penemuan AC sudah dimulai sejak peradaban Romawi dan Rusia. Kala itu, Bangsa Romawi terbiasa menampung air dan mengalirkannya ke bagian dalam dinding sehingga ruangan terasa lebih dingin.
Hal serupa juga dilakukan Bangsa Persia dengan memadukan tangki air dan menara angin demi menghasilkan suhu ruangan yang lebih dingin. Perkembangan teknologi yang berlangsung pesat selama beberapa abad kemudian membuat Michael Faraday mulai berusaha mendinginkan suhu udara dengan media utama berupa gas amonia pada abad ke -18.
Sejarah penting tentang perkembangan AC berlangsung pada tahun 1842 ketika seorang dokter sekaligus ilmuwan bernama John Gorrie melakukan penelitian tentang AC. Pada masa tersebut, dunia sedang dilanda wabah malaria dan demam tinggi. Kondisi penyakit para pasien menjadi semakin parah akibat suhu ruangan yang panas. Di samping itu, sirkulasi udara ruangan yang buruk juga ikut memperparah wabah penyakit tersebut.
John Gorrie berinisiatif menaruh bongkahan-bongkahan es dalam wadah besar lalu menggantungnya di langit-langit ruangan. Kipas angin diarahkan ke wadah berisi es tersebut supaya ruangan menjadi lebih dingin. Sayangnya, cara ini kurang efektif akibat dua hal, yaitu proses mendapatkan es sangat sulit karena dibawa dari kawasan danau utara Amerika Serikat dan es sangat cepat mencair ketika digunakan untuk mendinginkan ruangan.
Kendala tersebut tidak membuat John Gorrie patah semangat, melainkan justru semakin terinspirasi menciptakan penemuan ruangan. John memutuskan berhenti menjadi tenaga medis pada tahun 1845 supaya dapat berkonsentrasi penuh dalam proyek pembuatan alat pendingin ruangan. Enam tahun berselang, akhirnya John Gorrie berhasil meraih paten Amerika pertama untuk penemuan mesin es yang memakai udara terkompresi sebagai refrigeran. Sayangnya, John kekurangan modal untuk menyempurnakan temuannya dan kesehatannya terus memburuk hingga meninggal tahun 1855.
Sejarah Perkembangan AC di Masa Modern
Seorang insinyur Amerika Serikat bernama Willis Haviland Carrier tergerak untuk mengembangkan AC temuan John Gorrie sebagai solusi bagi masalah perusahaan percetakan di Brooklyn. Perusahaan itu mengalami penyusutan dan pelebaran kertas akibat perubahan variabel kelembapan di pantai timur Amerika Serikat. Padahal, penggunaan empat warna tinta dalam proses pencetakan membutuhkan kalibrasi yang akurat demi menghindari risiko penggumpalan atau ketidakserasian warna.
Willis membuat prototipe AC dengan memaksa udara melewati filter kompresor yang digerakkan piston. Udara tersebut akan dipompa di atas koil yang didinginkan menggunakan pendingin lalu dialirkan ke ruangan tertutup menggunakan kipas angin. Meskipun terkesan sederhana, sistem pendingin udara tersebut terbukti efektif mengatasi permasalahan di percetakan Brooklyn. Hingga akhirnya pria lulusan Cornell University tersebut dijuluki sebagai penemu AC modern.
Hasil temuan Willis Haviland Carrier mulai populer sejak tahun 1902 pasca mendapatkan hak paten. Penemuan mutakhir tersebut sempat dikembangkan oleh Gardner Et. Voorhees di tahun 1905. Gardner menggunakan gas refrigeran dari dua evaporator yang memiliki berbeda tekanan untuk kemudian ditarik dan ditekan dalam satu silinder tunggal. Teknologi tersebut berhasil dipatenkan tetapi baru dilirik dan dikembangkan kembali secara serius sekitar 40 tahun kemudian.
Pengembangan teknologi AC mampu meningkatkan kecepatan kompresor dari 100 rpm menjadi 300 rpm pada tahun 1911. Selanjutnya, kompresor tingkat dua berhasil dikembangkan dan mulai dioperasikan di tahun 1915. Willis berhasil mendirikan perusahaan pribadinya yang diberi nama Carrier Engineering Corp di tahun yang sama dengan penemuan kompresor tingkat dua.
Perusahaan tersebut menyuplai perangkat pendingin ke hotel, bioskop, toko serba ada, dan gedung pemerintahan seperti gedung putih Amerika Serikat. Harga pendingin ruangan saat itu masih sangat mahal pada kisaran 10.000 USD hingga 50.000 USD sehingga hanya bisa dinikmati masyarakat kalangan ekonomi atas.
Penggunaan AC untuk kebutuhan rumah tangga dikembangkan untuk kawasan Minneapolis Minnesota tahun 1927. Saat itu, pengembangan AC mengandalkan teknologi kompresor tingkat dua yang sistemnya belum optimal tetapi masih digunakan hingga tahun 1940. Lonjakan produksi AC mulai terjadi pasca perang dunia pertama tepatnya pada periode 1930-an. Bahkan, AC meraih porsi sebesar 13% konsumsi energi dari total perdagangan perangkat elektronik di Amerika Serikat tahun 1940.
Sejarah Penggunaan AC di Indonesia
Awal penggunaan AC di tanah air telah berlangsung sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Pihak Belanda mendirikan Laboratorium Technische Hygiëne en Assaineering atau Laboratorium Teknik Sanitasi di Bandung pada tahun 1935 yang berfokus pada pengaturan udara. Pada masa itu, penggunaan pendingin ruangan hanya ada di beberapa klinik eksklusif karena pembiayaan dan perawatannya terbilang mahal.
Bertahun-tahun kemudian, penggunaan AC juga mulai populer untuk mendinginkan gedung-gedung besar seperti bioskop, salah satunya yaitu Teater Maxim Surabaya. Keberadaan AC membuat pihak Belanda semakin betah bermukim di tanah air karena tidak mengalami kendala akibat cuaca panas yang merupakan ciri khas negara tropis. Penggunaan AC juga sangat mempengaruhi perkembangan arsitektur bangunan. Suatu bangunan harus memiliki dinding yang tebal dan kokoh untuk mendukung pemasangan AC sekaligus merealisasikan sekat ruangan secara jelas sehingga pemisahan udara berlangsung maksimal.
Perangkat AC selanjutnya mulai dipasang pada Kereta api Luar Biasa (KLB) presiden pertama Republik Indonesia tahun 1919. Proses pembuatan kereta dengan pendingin udara pertama di Indonesia tersebut dilakukan di bengkel kereta Staatsspoorwegen, Belanda. Beberapa puluh tahun berselang pasca berakhirnya perang dunia kedua, semakin banyak perusahaan produsen AC berekspansi ke berbagai negara. Negara ASEAN termasuk Indonesia juga menjadi target utama ekspansi perusahaan produsen AC sejak tahun 1970.
Krisis minyak yang melanda dunia pada tahun 1973 membuat seluruh negara di dunia berupaya menghemat energi. Perusahaan Jepang pun menghadirkan inovasi berupa produk elektronik hemat energi, termasuk pendingin ruangan. Hingga saat ini proses perkembangan teknologi AC masih terus berlanjut untuk menghasilkan produk pendingin ruangan yang efektif, hemat energi, dan ramah lingkungan.
Beragam Manfaat Menggunakan AC
Penemu AC modern telah menjadi sosok penting yang membekali masyarakat modern dengan kemudahan hidup. Sekarang, penggunaan AC bukan hanya sekadar tentang keinginan melainkan juga kebutuhan. Beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika menggunakan AC adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan
Komponen filter AC berfungsi menyaring udara dalam ruangan agar bebas kotoran dan zat penyebab alergi (alergen) seperti serbuk sari dan jamur. Itulah sebabnya penggunaan AC sangat krusial untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruangan.
2. Meningkatkan kualitas tidur
Tak dapat dipungkiri bahwa udara dalam ruangan yang panas dan pengap dapat mengganggu kualitas tidur. Namun, masalah tersebut tidak akan terjadi lagi karena ada solusi berupa AC. Produk AC modern juga dilengkapi teknologi minim kebisingan sehingga Anda bisa tidur nyenyak dengan kondisi ruangan dingin tanpa terganggu bunyi AC yang menyala sepanjang malam.
3. Mengurangi risiko kemunculan serangga
Kebiasaan membuka pintu dan jendela untuk memaksimalkan sirkulasi udara dalam ruangan bisa membuat serangga seperti nyamuk, lalat, dan kecoa rentan masuk ke ruangan tersebut. Namun, Anda tak akan mengalami kendala tersebut jika menggunakan AC untuk mendinginkan ruangan. Anda bisa menutup pintu dan jendela rapat-rapat ketika menyalakan AC tanpa khawatir suasana ruangan menjadi pengap
4. Menjaga kualitas perangkat elektronik
Suhu ruangan yang terlalu panas dan kelembapan udara yang tinggi membuat perangkat elektronik lebih rentan rusak. Masalah ini bisa diantisipasi dengan menggunakan AC. Kehadiran AC tidak hanya menyejukkan ruangan tetapi juga membantu menstabilkan temperatur perangkat elektronik ketika digunakan dalam waktu lama.
5. Membantu meningkatkan konsentrasi
Bukan rahasia lagi bila suasana ruangan yang panas rentan membuat konsentrasi buyar dan meningkatkan kecenderungan emosi negatif. Penggunaan AC akan membuat Anda dan orang lain yang beraktivitas di ruangan tersebut merasa nyaman sehingga konsentrasi meningkat selama beraktivitas.
6. Mendukung kenyamanan bayi
Bayi baru lahir belum mampu menyesuaikan suhu tubuhnya dengan kondisi lingkungan secara sempurna. Oleh karena itu, penggunaan AC sangat penting untuk mendukung kenyamanan bayi baru lahir. Sebaiknya temperatur AC untuk kamar bayi diatur dalam kondisi optimal sehingga tidak terlalu dingin tetapi tetap sejuk.
7. Meminimalkan risiko berbagai gangguan kesehatan
Ada berbagai gangguan kesehatan yang rentan terjadi akibat suhu panas dan udara kotor di dalam ruangan, antara lain heat stroke dan penyakit pernapasan. Berbagai risiko kesehatan tersebut bisa diminimalkan dengan menyalakan AC sehingga kondisi ruangan jadi sejuk, udaranya lebih bersih, dan terasa nyaman.
8. Memfasilitasi momen relaksasi
Rutinitas harian yang melelahkan dan menyita waktu di luar ruangan membuat suasana hati rentan memburuk. Sebenarnya ada berbagai cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menikmati momen relaksasi usai beraktivitas, salah satunya yaitu bersantai di rumah. Situasi ruangan rumah yang sejuk karena AC akan membuat Anda lebih cepat rileks dan suasana hati pun kembali membaik.
Belum terlambat jika saat ini Anda baru terinspirasi menggunakan AC untuk menyempurnakan fungsi ruangan di rumah maupun tempat kerja. AQUA Elektronik Indonesia telah menyiapkan banyak AC berkualitas yang bebas Anda pilih sesuai kebutuhan, salah satunya yaitu AC STANDARD AQA-KCR09AHP. Seri AC populer kebanggaan AQUA Elektronik Indonesia ini memiliki beberapa fitur unggulan sebagai berikut:
Turbo Cooling: hanya butuh waktu 5 menit untuk mencapai level suhu yang Anda pilih.
Anti Corrosion: tembaga murni berlapis bluefin untuk evaporator dan kondensor yang mencegah kemunculan karat pada unit indoor maupun outdoor.
Wide Voltage: kinerja tetap stabil dan optimal pada rentang voltase yang lebar (160V-242V).
Triple Air Flow: aliran udara berlangsung lebih jauh, lebih cepat, dan lebih kuat.
Kehadiran AC STANDARD AQA-KCR09AHP akan membuat suasana ruangan makin sejuk, higienis, dan nyaman. AQUA Elektronik Indonesia siap membantu Anda mewujudkan kenyamanan beraktivitas di ruangan sepanjang hari.
Dapatkan produk terbaiknya hanya di official store AQUA Elektronik Indonesia!