Fakta, Mitos, dan Sejarah Mesin Cuci yang Jarang Diketahui

mesin cuci satu tabung

Dahulu, rutinitas rumah tangga identik dengan kegiatan yang sangat menyita waktu dan tenaga. Namun, kini kerumitan tersebut semakin berkurang karena ada berbagai peralatan elektronik yang siap membantu pekerjaan rumah tangga, salah satunya yaitu mesin cuci. Sama seperti jenis elektronik lainnya, sejarah mesin cuci hingga berkembang menjadi canggih seperti saat ini terbilang panjang dan menarik untuk disimak.

Berdasarkan data Euromonitor tahun 2017, penggunaan mesin cuci di kalangan rumah tangga meningkat drastis pada satu dekade terakhir. Data tersebut juga menyatakan bahwa 74% masyarakat perkotaan besar seperti DKI Jakarta mengandalkan mesin cuci untuk mendukung aktivitas membersihkan pakaian. Evolusi mesin cuci yang semakin masif tentu harus disertai dengan wawasan seputar cara menggunakan peralatan elektronik yang satu ini.

Ulasan berikut ini akan menambah wawasan Anda tentang sejarah mesin cuci dari masa ke masa beserta fakta dan mitosnya sehingga Anda semakin mengenal perangkat elektronik andalan rumah tangga tersebut.

Sejarah Mesin Cuci dari Masa ke Masa

Konon, hak paten pertama yang menjadi awal sejarah penemuan mesin cuci dirilis pada tahun 1691 di Inggris. Kendati demikian, sejarah tidak mencatat secara jelas mengenai hak paten tersebut hingga akhirnya salah satu media publikasi Inggris yang bernama The Gentleman’s Magazine menerbitkan gambar mesin cuci pada edisi Januari 1752. Selanjutnya, ilmuwan Jerman bernama Jacob Christian Schäffer memperkenalkan desain mesin cuci di negara asalnya pada tahun 1767. Sayangnya, desain mesin cuci ala Jacob tidak dikomersialkan sehingga tidak ada perkembangan lebih lanjut dari desain tersebut.

Proses panjang penemuan mesin cuci terus berlanjut selama beberapa abad dengan rincian sebagai berikut.

Penemuan Mesin Cuci Uap Pertama di Dunia

Perkembangan mesin cuci berlanjut pada tahun 1782 ketika Henry Sidgier mendapatkan hak paten di Inggris untuk penemuan berupa mesin cuci drum berputar. Inovasi yang disertakan salah satu pencipta mesin cuci ini adalah penggunaan wadah disertai jari-jari untuk membantu menggosok-gosokkan helai pakaian. Gerakan menggosok tersebut membuat pakaian jadi lebih bersih sehingga tidak kalah dengan proses pencucian manual. Orang yang sedang menggunakan mesin cuci tersebut harus menggunakan agitator manual bertenaga tangan, yaitu tongkat untuk menekan dan memutar pakaian pada sisi wadah yang bertekstur.

Awalnya, drum mesin cuci berbahan kayu diputar dengan tenaga tangan. Namun, hal tersebut kemudian menginspirasi penemuan drum logam yang diletakkan pada ruang api terbuka atau tertutup. Penggunaan ruang api berfungsi meningkatkan suhu air sehingga hasil pencucian semakin bersih.

Kemunculan Inovasi Mesin Cuci Otomatis Bertenaga Listrik

Pada tahun 1850-an, mesin cuci uap pertama di dunia mulai diperkenalkan dan dipasarkan di Inggris serta Amerika Serikat. Walaupun terbilang lebih canggih dibandingkan produk pendahulunya, mesin cuci uap digerakkan dengan bahan bakar bensin karena saat itu penggunaan listrik masih asing. Alhasil, mesin cuci uap bertenaga bensin memiliki kecepatan rotasi rendah karena keterbatasan tenaga yang dihasilkan.

Selain kecepatan rotasi yang terbilang rendah, kekurangan mesin cuci pada masa tersebut juga terletak pada komponen utama yang digunakan. Getaran mesin cuci tersebut juga sangat keras dan menghasilkan suara bising. Selain itu, komponen berupa mesin gulungan masih berbentuk terbuka sehingga rentan menarik baju atau pakaian orang yang sedang menggunakannya. Jadi, tak mengherankan bila beberapa negara sempat melarang produk serta penggunaan mesin cuci.

Perkembangan mesin cuci masih membutuhkan proses pematangan yang panjang supaya fungsinya maksimal. Pada awal abad ke-20, seorang insinyur Amerika bernama Alva J. Fisher berhasil menemukan mesin cuci otomatis bertenaga listrik yang memicu perkembangan mesin cuci modern seperti saat ini. Teknologi mesin cuci temuan Fisher mulai diproduksi secara massal di beberapa negara pada tahun 1904. Sejarah mesin cuci terus berlanjut dengan penambahan berbagai fitur seperti timer, termostat, serta saklar tekanan. Hingga tahun 1940, data mencatat bahwa 60% dari 25 juta penduduk Amerika Serikat telah menggunakan mesin cuci penemuan Fisher untuk kebutuhan rumah tangga.

Pengembangan Mesin Cuci agar Semakin Efisien

Penemuan mutakhir yang mulai dikenal dunia bukanlah akhir dari inovasi mesin cuci. Seorang penemu Inggris bernama James Dyson memiliki andil dalam menyempurnakan teknologi mesin cuci. Pada tahun 1990, Dyson memproduksi mesin cuci dua silinder yang bergerak dengan arah berlawanan sehingga dapat mengurangi waktu pencucian dan memberikan hasil yang lebih baik.

Setelah fokus pada pengembangan teknologi selama hampir 3 abad, akhirnya sejarah mesin cuci mengalami perubahan pasca abad ke-20. Para peneliti mulai fokus pada sisi efisiensi untuk menghemat biaya operasional dan waktu pencucian serta memprioritaskan prinsip ramah lingkungan. Sekarang, mesin cuci modern semakin berkembang karena dapat mengatur level air serta mode pencucian sesuai jenis pakaian.

Proses pembilasan juga berlangsung efektif untuk menghilangkan sisa-sisa detergen sebelum berlanjut ke proses pengeringan. Saat menggunakan mesin cuci 1 tabung, Anda bahkan hanya perlu melakukan satu kali pengaturan mode di awal lalu membiarkan mesin cuci bekerja secara otomatis hingga baju menjadi bersih dan siap dijemur.

Mengenal Jenis-Jenis Mesin Cuci

Setelah mengetahui sejarah mesin cuci yang sangat menarik, tentu saja Anda juga harus mengenal berbagai jenis mesin cuci agar dapat menentukan pilihan terbaik. Beberapa jenis mesin cuci yang saat ini beredar di pasaran, yaitu:

1. Mesin cuci 2 tabung (Twin Tub)

jenis mesin cuci ini terdiri dari bak pencucian dan bak pengering yang terpisah. Bak pencucian berfungsi untuk proses perendaman, pencucian, dan pembilasan. Sementara itu, proses pengeringan wajib dilakukan di bak pengering. Dimensi mesin cuci 2 tabung pasti lebih besar dibandingkan mesin cuci 1 tabung karena memiliki komponen bak terpisah. Keunggulan mesin cuci ini terletak pada harganya yang lebih terjangkau dan penggunaan air yang fleksibel karena bisa diatur secara manual.

2. Mesin cuci 1 tabung bukaan atas (top load)

jenis mesin cuci ini terdiri dari satu bak yang bisa melakukan semua proses secara otomatis, mulai dari perendaman, pencucian, pembilasan, hingga pengeringan. Biasanya mesin cuci ini sudah dilengkapi berbagai mode seperti pencucian berdasarkan level air atau jenis bahan. Pengoperasian mesin cuci 1 tabung bukaan atas butuh aliran air khusus karena kuantitas air diatur secara otomatis. Meskipun harganya lebih mahal dibandingkan mesin cuci 2 tabung, tetap saja mesin cuci 1 tabung bukaan atas sangat diminati karena proses kerjanya sangat praktis.

3. Mesin cuci 1 tabung bukaan depan (front load)

secara garis besar, prinsip kerja mesin cuci 1 tabung bukaan depan sangat mirip dengan mesin cuci 1 tabung bukaan atas. Perbedaan utamanya terletak pada keberadaan fitur-fitur lebih canggih pada mesin cuci bukaan depan, misalnya steam cycle atau penghasil uap panas untuk membasmi mikroorganisme penyebab penyakit dan kotoran membandel agar pakaian lebih higienis. Selain itu, mesin cuci bukaan depan juga terlihat lebih estetik sehingga cocok untuk menyempurnakan interior rumah.

4. Berbagai Mitos tentang Mesin Cuci yang Patut Diungkap Kebenarannya

Meskipun mesin cuci bukan lagi produk elektronik baru bagi masyarakat tanah air, ternyata masih banyak mitos seputar mesin cuci yang masih dipercaya mayoritas masyarakat. Beberapa mitos tentang mesin cuci beserta fakta sebenarnya adalah sebagai berikut.

1. Menggunakan Air Panas untuk Semua Jenis Bahan

Air panas merupakan media terbaik untuk menghilangkan noda membandel pada pakaian kotor. Namun, bukan berarti semua jenis bahan cocok dicuci menggunakan air panas. Ada beberapa jenis bahan yang justru tidak boleh dicuci dengan air panas, contohnya polyester, sutra, denim, dan spandeks. Penggunaan air panas untuk mencuci bahan tertentu malah rentan menyebabkan perubahan tekstur dan warna secara signifikan.

2. Memasukkan Banyak Detergen agar Cucian Makin Bersih

Mitos populer lainnya seputar penggunaan mesin cuci adalah kuantitas detergen. Masih banyak orang menganggap kalau penggunaan detergen yang banyak membuat cucian makin bersih. Faktanya, Anda dapat menggunakan detergen secukupnya, khususnya sewaktu mencuci pakaian yang tidak terlalu kotor. Penggunaan detergen yang berlebihan justru berisiko menimbulkan residu pada pakaian sekaligus rentan merusak mesin cuci, terutama jika Anda tidak menggunakan detergen khusus mesin cuci.

3. Memisahkan Cucian Hanya Berdasarkan Warna

Sebenarnya, memisahkan cucian berdasarkan warna memang menjadi salah satu cara terbaik untuk mengantisipasi risiko kelunturan. Namun, ada hal penting lainnya yang patut Anda lakukan, yaitu memisahkan cucian berdasarkan bahan. Beberapa bahan yang bobotnya berat seperti denim ternyata rentan merusak pakaian berbahan halus dan lembut bila dicuci bersamaan. Jadi, alangkah lebih baik jika Anda juga mempertimbangkan karakteristik bahan pakaian sebelum mulai membersihkannya menggunakan mesin cuci.

4. Menggunakan Mesin Cuci Hingga Batas Kapasitas Maksimal

Penggunaan mesin cuci kerap dilakukan hingga mencapai batas kapasitas maksimal dengan alasan efisiensi waktu, air, detergen, dan daya listrik. Padahal, anggapan tersebut justru keliru. Memasukkan cucian secara berlebihan malah membebani kinerja mesin cuci dan membuat hasilnya jadi kurang maksimal. Alangkah lebih baik jika Anda mencuci kurang dari batas kapasitas mesin cuci. Misalnya, memasukkan jumlah cucian maksimal 8 kg pada mesin cuci berkapasitas 10 kg. Dengan demikian, hasil pencucian akan bersih sesuai ekspektasi dan ketahanan mesin cuci menjadi lebih lama.

5. Memprioritaskan Penggunaan Mesin Cuci Bukaan Atas (Top Load)

Semua jenis mesin cuci memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, anggapan bahwa mesin cuci bukaan depan adalah pilihan terbaik tentu saja keliru. Penggunaan mesin cuci bukaan depan hanya akan menyulitkan jika bujet Anda terbatas dan kondisi aliran air di rumah tidak stabil. Jadi, Anda wajib memilih jenis mesin cuci dengan pertimbangan yang matang supaya aktivitas mencuci berlangsung lancar.

Setelah menyimak ulasan informasi tentang sejarah mesin cuci ini, Anda tentu ingin berterima kasih kepada pencipta mesin cuci yang turut andil meringankan pekerjaan rumah tangga di zaman modern ini. Sejarah penemuan mesin cuci yang sangat panjang sebenarnya masih berlanjut karena saat ini teknologi mesin cuci semakin berkembang pesat. Anda mesti menyiapkan bujet yang jumlahnya mencukupi jika ingin memiliki mesin cuci canggih.

Salah satu rekomendasi mesin cuci bukaan atas terbaik dari Aqua Japan adalah seri Mesin Cuci Top Load AQW-1201678QD. Produk Aqua Japan ini dilengkapi beberapa fitur istimewa sebagai berikut:

  • Direct Motion Motor: teknologi motor yang dirancang agar tahan lama. Motor ini beroperasi tanpa sabuk dan langsung terpasang pada drum sehingga mampu mengurangi kebisingan dan minim getaran. Penggunaan Direct Motion Motor dapat meningkatkan daya tahan mesin cuci sekaligus mengurangi konsumsi energi dan air.
  • Pillow Drum: drum berbentuk bantal yang membantu merawat kain sekaligus mengurangi risiko kerusakan tekstur pakaian. Fitur ini juga dilengkapi lubang berdiameter 2 mm di antara tonjolan bantal untuk mengurangi abrasi dan memberikan perawatan paling lembut bagi pakaian.
  • Rear Control: desain panel ergonomis yang membuat Anda dapat mengoperasikan mesin cuci tanpa membungkuk. Anda juga tak perlu khawatir dengan risiko sengatan listrik atau percikan air pada panel kontrol.
  • Tempered Glass Lid: komponen tutup kaca berkualitas tinggi yang menunjang penampilan sekaligus memaksimalkan daya tahan mesin cuci.
  • Soft Closing Door: sistem khusus pada pintu mesin cuci yang dapat tertutup secara perlahan-lahan dan lembut sehingga mengurangi risiko jari terjepit dan kerusakan akibat penggunaan intensitas tinggi.
  • Low Water Pressure: teknologi Near Zero Pressure pada mesin cuci ini membuatnya dapat bekerja pada tekanan air 0,01 Mpa sehingga proses pencucian tidak akan berhenti hanya karena tekanan air rendah.

Seluruh keistimewaan fitur Mesin Cuci Top Load AQW-1201678QD Aqua Japan tersebut tentu membuat Anda tak ragu lagi untuk memilikinya. Rasakan kemudahan mencuci pakaian dengan dukungan mesin cuci canggih Aqua Japan yang siap melengkapi hunian Anda.

AQUA ELEKTRONIK PRODUCT SERVICE & SUPPORT

Kami dapat membantu menjawab pertanyaan seputar produk, perawatan, penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan produk AQUA ELEKTRONIK Anda.

LIVE CHAT

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

CALL CENTER
BEBAS PULSA
0800 1 003 003

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

SMS & Whatsapp

0858-1000-3003