5 Ciri-Ciri Daging Sapi Segar & Berkualitas, Jangan Asal Pilih!
Daging sapi adalah salah satu jenis daging yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena daging hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi dan bisa diolah menjadi banyak makanan khas Indonesia, seperti bakso, rendang atau kalio hingga sate.
Namun, memilih dan menyimpan daging sapi juga tidak boleh sembarangan. Pasalnya, daging ini mudah terkontaminasi bakteri dan atau jamur, sehingga kebersihannya harus terjamin. Berikut ini 5 ciri-ciri daging sapi segar dan cara menyimpannya dengan baik:
Ciri-ciri Daging Sapi Segar dan Berkualitas
Daging sapi segar dan berkualitas umumnya memiliki warna merah segar, mengilap, tidak pucat, dan tidak kotor. Selengkapnya, simak ciri-cirinya di sini:
1. Berwarna merah segar
Sebenarnya, warna daging sapi tergantung dengan jenis sapi yang disembelih. Beberapa jenis sapi memang memiliki warna daging yang lebih gelap dibandingkan dengan daging dari jenis sapi lainnya. Namun demikian, secara garis besar, daging sapi yang masih segar memiliki warna merah yang masih tampak segar dan tidak pucat atau kehitaman.
Hindari membeli daging sapi berwarna kehijauan, kecoklatan atau memiliki bintik-bintik berwarna tersebut. Pasalnya, pergantian warna ini menunjukkan bahwa daging tersebut sudah terlalu lama terpapar oksigen dan bakteri penyebab pembusukan.
2. Memiliki aroma segar khas daging
Ciri-ciri daging sapi segar yang selanjutnya adalah memiliki aroma segar khas daging dan tidak memiliki bau amis atau busuk. Bau tidak sedap yang menguar dari benda apapun, termasuk daging merupakan salah satu pertanda utama pembusukan dan bahan makanan yang sudah mengeluarkan bau busuk sebaiknya tidak dibeli apalagi dikonsumsi.
Oleh karena itu, saat membeli daging di pasar, pastikan Anda mencium bau daging yang akan Anda beli terlebih dahulu sebelum membelinya. Pasalnya, tidak semua daging sapi yang tampak segar di luar masih segar di dalam.
3. Memiliki tekstur yang kenyal
Daging sapi segar juga memiliki tekstur yang masih kenyal. Artinya, jika Anda menyentuh daging tersebut sedikit saja, jari Anda akan segera kembali ke permukaan. Hal ini berbeda dengan daging sapi yang sudah membusuk. Daging sapi yang sudah membusuk umumnya memiliki tekstur yang lembek.
Namun demikian, tingkat kekenyalan sebuah daging sapi juga ditentukan oleh cara pedagang memotong daging tersebut. Cara pemotongan daging yang kurang baik dapat berakibat daging menjadi lebih alot dan keras.
4. Tidak berair
Saat membeli daging sapi, pastikan Anda juga memeriksa cairan yang keluar dari daging tersebut. Sebab, daging sapi yang sudah tidak segar dan atau berasal dari sapi gelonggongan akan mengeluarkan air dalam jumlah banyak. Selain itu, daging yang seperti ini biasanya juga lebih lembek dibandingkan dengan daging sapi segar.
5. Marbling
Selain 4 faktor di atas, ketika membeli daging sapi, khususnya dari supermarket, Anda juga bisa memeriksa skor marbling daging tersebut. Marbling adalah istilah yang mewakili pola lemak yang muncul dari daging sapi. Skor marbling yang tinggi menandakan bahwa daging tersebut memiliki lemak yang banyak dan merata, sementara skor marbling yang rendah sebaliknya.
Skor marbling yang tinggi menandakan kalau daging tersebut memiliki kualitas yang lebih tinggi pula karena tinggi rendahnya lemak dalam sebuah daging sapi merupakan indikator yang penting mengenai kelembutan dan kelezatan daging tersebut. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa daging sapi dengan skor marbling yang rendah adalah daging busuk dan tidak berkualitas.
Saat membeli daging sapi beku di supermarket, sebaiknya Anda juga memilih daging yang tidak memiliki bunga-bunga es di atasnya. Keberadaan bunga es di atas sepotong daging dapat menunjukkan kalau daging tersebut sudah disimpan dalam waktu yang lama dan bisa jadi sudah tidak dalam kondisi segar lagi.
Cara Menjaga Kualitas Daging Sapi agar Tidak Cepat Busuk

Tidak hanya dengan langsung menyimpannya ke dalam kulkas atau freezer, berikut ini tips cara menyimpan daging sapi yang baik:
1. Tidak perlu mencuci daging
Tips untuk menjaga kualitas daging sapi agar tahan lama adalah tidak mencuci daging tersebut sebelum disimpan. Pasalnya, daging yang terkena air akan lebih cepat busuk dibandingkan dengan daging yang tidak dicuci terlebih dahulu.
Sebaliknya, pastikan tangan Anda dan alat-alat yang akan digunakan untuk memotong daging tersebut dalam kondisi bersih. Cuci dan keringkan tangan Anda dan alat-alat tersebut untuk memastikan tidak ada bakteri atau kuman yang berpotensi terkirim ke permukaan daging. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk mencuci tangan, Anda juga bisa menggunakan sarung tangan sekali pakai sebelum memotong daging tersebut.
2. Pisahkan bagian-bagian daging
Tips selanjutnya adalah memisahkan bagian-bagian daging sesuai dengan teksturnya. Sebab, menyimpan berbagai komponen daging dengan tekstur yang berbeda justru akan mempercepat proses pembusukan.
Hal ini juga akan berlaku apabila Anda menyimpan daging beberapa hewan atau ikan sekaligus. Pisahkan jeroan dan daging, daging sapi dan daging daging kambing ke tempatnya masing-masing supaya bisa awet lebih lama.
Selain itu, Anda juga bisa memotong daging tersebut kecil-kecil sesuai kebutuhan masak, supaya ketika ia sudah dimasukkan ke dalam freezer, Anda tidak kerepotan untuk mengeluarkan dan memasukkannya kembali.
3. Simpan daging di dalam plastik yang terikat rapat
Alih-alih menggunakan wadah tertentu, daging sapi maupun daging hewan lainnya sebaiknya disimpan dalam plastik yang kemudian diikat dengan rapat. Hal ini untuk mencegah adanya sirkulasi udara yang dapat membuat daging tersebut cepat busuk.
Daging yang sudah dikeluarkan dari plastiknya sebaiknya juga langsung dikonsumsi sampai habis. Pasalnya, daging yang dikeluarkan dari kulkas untuk kemudian dipotong dapat terpapar bakteri dan kuman yang ada di dalam ruangan dapur Anda. Sehingga, apabila Anda tidak habis memakainya, ia akan lebih mudah busuk.
4. Segera masukkan ke dalam kulkas
Daging sapi tidak boleh terpapar suhu ruangan terlalu lama. Menurut laman resmi dari Lembaga Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (FDA), daging hanya bisa tahan selama 2 jam di suhu ruangan. Jadi, ketika Anda sudah membelinya atau mendapatkannya dari kurban, segera potong daging tersebut dan simpan di dalam kulkas.
Untuk memastikan kualitas daging, simpan daging sapi tersebut di dalam chiller dengan suhu 4 derajat selama beberapa saat sebelum kemudian memindahkannya ke dalam freezer dengan suhu -18 derajat. Daging sapi yang disimpan dalam freezer dengan suhu yang tepat bisa awet selama 4 sampai 12 bulan.
Simpan Daging Lebih Tahan Lama dengan Freezer Berkualitas: AQUA Chest Freezer AQF-560MC
Untuk menjaga kualitas dan kesegaran daging sapi seperti yang sudah dijelaskan di atas, penting untuk memilih freezer yang mumpuni. Salah satu pilihan terbaik adalah AQUA Elektronik Chest Freezer AQF-560MC, yang dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan:
- Kapasitas Besar 502 Liter: Cocok untuk menyimpan daging dalam jumlah banyak, apalagi saat momen kurban atau stok mingguan.
- Fast Freezing Function: Fitur pembekuan cepat untuk memastikan daging segera mencapai suhu beku optimal, sehingga kandungan nutrisinya tetap terjaga.
- Hemat Energi: Teknologi hemat energi membuat freezer ini efisien untuk penggunaan jangka panjang tanpa khawatir tagihan listrik melonjak.
- 150 Hours Cooling Retention: Mampu menjaga suhu dingin di dalamnya hingga 150 jam (lebih dari 4 hari) meskipun listrik padam.
Dengan menggunakan AQUA AQF-560MC, Anda tidak hanya menyimpan daging dengan benar, tapi juga menjaga kualitasnya tetap segar, higienis, dan lezat saat dimasak. Kunjungi situs resmi AQUA Elektronik untuk melihat rekomendasi freezer berkualitas lainnya.