Cara Membedakan Daging Sapi dan Kambing, Jangan Sampai Tertukar!
Perah bingung membedakan antara daging sapi dan daging kambing saat berbelanja atau memasak? Meskipun sekilas tampak mirip, kedua jenis daging ini sebenarnya memiliki perbedaan mencolok yang penting untuk dikenali, terutama jika Anda ingin menghasilkan masakan yang sesuai cita rasa, tekstur, dan aroma yang diharapkan.
Tak hanya soal rasa, memilih jenis daging yang tepat juga berkaitan dengan preferensi gizi, aroma, dan cara memasaknya
Nah, di artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap untuk mengenali perbedaan daging sapi dan kambing, mulai dari warna, tekstur, aroma, hingga kandungan gizinya, serta tips memilih daging yang berkualitas dan segar untuk dikonsumsi. Yuk, simak!
Perbedaan Daging Sapi dan Kambing
Memahami perbedaan ini tidak hanya membantu Anda memilih jenis daging yang sesuai dengan resep, tetapi juga memastikan hasil masakan yang lebih lezat dan tepat. Berikut ini penjelasannya:
1. Warna
Salah satu cara paling mudah membedakan daging sapi dan kambing adalah dari warnanya. Daging sapi umumnya memiliki warna merah yang lebih terang dan mencolok, terutama jika masih segar. Sementara itu, daging kambing cenderung berwarna merah tua atau merah keunguan, dan terlihat lebih gelap dibandingkan daging sapi.
(Ilustrasi daging sapi)
Warna ini dipengaruhi oleh kadar mioglobin, yaitu protein pengikat oksigen pada otot. Kambing yang lebih aktif secara fisik cenderung memiliki kadar mioglobin lebih tinggi, sehingga warna dagingnya lebih gelap. Sebaliknya, daging sapi, terutama dari jenis sapi potong muda yang biasanya tampak lebih cerah dan segar.
Selain itu, jika diperhatikan lebih dekat, daging kambing seringkali tampak sedikit lebih basah dan tidak sekilap daging sapi. Warna ini juga bisa membantu Anda saat memilih daging di pasar, terutama jika penjual tidak memisahkan jenis daging secara jelas.
2. Tekstur (serat)
Kalau Anda raba atau perhatikan lebih dekat, perbedaan tekstur atau serat antara daging sapi dan kambing cukup jelas terlihat. Daging sapi memiliki serat yang lebih besar, kasar, dan tegas. Serat-serat ini tampak lurus dan jelas, terutama pada bagian seperti has dalam atau paha. Saat disentuh, daging sapi terasa lebih padat dan kenyal
(ilustrasi daging kambing)
Sebaliknya, daging kambing memiliki serat yang lebih halus, kecil, dan cenderung rapat. Teksturnya lebih lembut dibandingkan daging sapi, meskipun terasa sedikit lebih liat ketika belum dimasak. Inilah mengapa daging kambing butuh teknik memasak khusus agar hasilnya empuk dan tidak alot.
Perbedaan serat ini juga bisa memengaruhi proses pemasakan. Daging sapi biasanya membutuhkan waktu masak yang lebih lama untuk bagian tertentu agar empuk, sementara daging kambing lebih cepat matang namun mudah keras kalau tidak diolah dengan tepat.
Dengan mengenali tekstur ini, Anda bisa lebih percaya diri membedakan mana daging sapi dan mana daging kambing hanya dari tampilan dan sentuhannya.
3. Aroma
Perbedaan aroma antara daging sapi dan kambing bisa langsung tercium bahkan sebelum dimasak. Daging kambing memiliki aroma khas yang lebih tajam, menyengat, dan sering disebut bau "prengus". Bau ini berasal dari senyawa alami yang terkandung dalam lemak dan kelenjar daging kambing, terutama jika tidak dibersihkan dengan benar. Itulah sebabnya, banyak orang menggunakan bumbu rempah kuat seperti jahe, serai, atau daun jeruk saat memasak daging kambing untuk menetralkan aromanya.
Sebaliknya, daging sapi memiliki aroma yang lebih netral dan tidak terlalu menyengat. Baunya lebih “lembut” dan tidak terlalu mengganggu, bahkan saat belum dibumbui. Karena itu, daging sapi lebih fleksibel diolah menjadi berbagai jenis masakan tanpa perlu perlakuan khusus untuk menghilangkan bau.
Jika Anda mencium aroma yang kuat dan khas dari potongan daging, besar kemungkinan itu adalah daging kambing. Namun, jika aromanya cenderung netral atau sedikit amis khas daging, kemungkinan besar itu daging sapi.
4. Kandungan Gizi
Kalau Anda sedang mempertimbangkan mana yang lebih sehat antara daging sapi dan kambing, jawabannya tergantung pada kebutuhan tubuh Anda. Secara umum, daging kambing mengandung lebih sedikit kalori dan lemak dibandingkan daging sapi, sehingga sering dianggap lebih ramah untuk Anda yang sedang menjaga berat badan atau ingin mengurangi asupan lemak jenuh.
Dalam 100 gram daging kambing, kandungan kalorinya sekitar 109 kkal dengan lemak hanya sekitar 2,3 gram, sementara proteinnya justru sedikit lebih tinggi dibanding sapi, yakni sekitar 20,6 gram. Sebaliknya, daging sapi mengandung sekitar 250 kkal per 100 gram, dengan lemak mencapai 12 gram dan protein sekitar 19 gram.
Namun dari segi kandungan mikronutrien, daging sapi unggul dalam vitamin B12 dan zat besi, yang sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia. Sementara daging kambing mengandung lebih banyak zinc dan riboflavin (vitamin B2), yang mendukung daya tahan tubuh dan metabolisme energi.
Jadi, apakah daging kambing lebih sehat dari daging sapi? Keduanya punya keunggulan masing-masing. Bila Anda fokus pada pola makan rendah lemak, daging kambing bisa jadi pilihan yang tepat. Tapi kalau butuh asupan zat besi tinggi, daging sapi lebih unggul.
5. Rasa daging
Dari segi rasa, perbedaan antara daging sapi dan kambing cukup terasa, bahkan untuk lidah yang belum terlalu terbiasa membedakan jenis daging. Daging sapi cenderung memiliki rasa yang lebih ringan dan netral, sehingga cocok dipadukan dengan berbagai jenis bumbu, mulai dari yang gurih hingga yang manis. Teksturnya yang lembut juga membuat rasa daging sapi mudah meresap saat dimasak, terutama jika diproses dalam waktu lama seperti pada rendang atau semur.
Sementara itu, daging kambing punya rasa yang lebih kuat, tajam, dan khas. Inilah yang sering disebut sebagai “rasa kambing”, unik dan berbeda dari jenis daging lain. Rasa ini muncul dari kandungan lemak dan aromanya yang khas. Banyak orang menyukai cita rasa daging kambing karena lebih "berkarakter", terutama saat diolah menjadi gulai, sate, atau tongseng yang penuh bumbu dan rempah.
Namun, untuk Anda yang kurang menyukai rasa dan aroma yang terlalu dominan, mungkin daging sapi terasa lebih "aman" untuk dikonsumsi. Tapi bagi pecinta olahan kambing, rasa yang tajam justru menjadi daya tarik utama dari daging ini.
Jadi, apakah daging kambing lebih enak dari daging sapi? Itu kembali lagi pada selera masing-masing. Yang jelas, keduanya punya kelezatan khas yang bisa Anda nikmati dalam hidangan berbeda.
6. Bagian lemak
Lemak menjadi salah satu indikator paling mudah untuk membedakan daging sapi dan daging kambing, terutama saat Anda melihatnya secara langsung sebelum dimasak
Dari segi penampilan dan tekstur, lemak daging sapi biasanya tampak lebih banyak, tebal, dan berwarna putih kekuningan. Lemaknya menyebar rata di beberapa bagian daging dan itulah yang disebut sebagai marbling. Inilah yang membuat daging sapi terasa lebih juicy dan empuk saat dimasak, terutama untuk bagian seperti ribeye atau sirloin.
Sebaliknya, lemak daging kambing umumnya lebih sedikit, berwarna putih pucat, dan lebih mudah mengeras saat terkena suhu dingin. Lemak kambing juga tidak menyatu dalam serat daging seperti pada sapi, melainkan menempel di bagian luar. Selain itu, lemak kambing lebih mudah mengeluarkan aroma prengus, sehingga sering kali dibersihkan sebelum dimasak.
Bagi Anda yang sedang mengurangi konsumsi lemak, daging kambing bisa menjadi alternatif yang lebih sehat karena kandungan lemaknya lebih rendah. Namun, jika Anda mengincar tekstur daging yang lembut dan kaya rasa, marbling pada daging sapi tentu memberi nilai lebih.
Jadi, dari bagian lemaknya saja, Anda sudah bisa menebak: kalau lemaknya tebal, menyebar, dan agak kekuningan, kemungkinan besar itu daging sapi. Tapi jika lemaknya tipis, putih pucat, dan gampang mengeras, itu tanda kuat daging kambing.
Tips Memilih Daging Berkualitas untuk Dikonsumsi
Setelah Anda memahami perbedaan antara daging sapi dan kambing, sekarang saatnya mengetahui bagaimana cara memilih daging berkualitas agar masakan Anda lebih lezat dan sehat. Berikut lima tips penting yang bisa Anda coba saat membeli dan mengolah daging:
1. Perhatikan Warna Daging
Warna daging bisa menjadi indikator pertama kualitas. Daging sapi segar biasanya berwarna merah cerah dengan sedikit kilap, sedangkan daging kambing cenderung merah tua atau merah keunguan. Hindari memilih daging yang warnanya pucat, kehijauan, atau terlalu gelap karena bisa menandakan daging sudah tidak segar.
2. Cek Tekstur dan Seratnya
Tekstur daging berkualitas biasanya padat, kenyal, dan tidak terlalu lembek. Daging sapi memiliki serat yang lebih halus dan rapat, sedangkan daging kambing memiliki serat lebih kasar dan terasa agak keras saat ditekan. Hindari daging yang terlalu lembek atau mengeluarkan cairan berlebih, karena itu bisa jadi tanda daging telah disimpan terlalu lama atau tak disimpan dengan baik.
3. Cium Aromanya
Jangan malu mencium aroma daging saat membeli, terutama jika Anda membeli dari pasar tradisional. Daging sapi memiliki aroma yang netral atau sedikit manis, sedangkan daging kambing punya aroma yang lebih tajam dan khas. Tapi jika Anda mencium bau asam, amis menyengat, atau bau prengus yang terlalu dominan, sebaiknya hindari daging tersebut karena bisa jadi sudah tidak segar.
4. Pilih Lemak yang Sesuai
Lemak memang memberi cita rasa, tapi juga bisa jadi indikator kualitas. Lemak sapi biasanya lebih tebal dan berwarna kekuningan, sedangkan lemak kambing lebih tipis dan putih pucat. Lemak yang terlalu banyak menempel bisa mempercepat proses pembusukan jika tidak segera dimasak. Jika Anda tidak ingin rasa daging terlalu kuat, terutama pada kambing, disarankan untuk membuang sebagian besar lemak sebelum memasaknya.
5. Simpan dengan Cara yang Tepat
Menyimpan daging juga penting agar kualitas tetap terjaga. Untuk daging kambing, agar tidak bau prengus, Anda bisa mencucinya terlebih dahulu dengan air jeruk nipis atau cuka, lalu keringkan dengan tisu dapur sebelum disimpan. Simpan dalam wadah kedap udara atau plastik khusus freezer, dan letakkan di dalam freezer untuk masa simpan lebih lama. Jika hanya ingin disimpan beberapa jam saja, tempatkan dalam kulkas bagian chiller, bukan di suhu ruang.
Agar penyimpanan lebih maksimal, gunakan lemari es dengan kapasitas besar dan ruang penyimpanan yang terpisah seperti AQUA Elektronik AQR-CSE696RSV(SL).
Kulkas ini dilengkapi dengan kapasitas 618 liter dan fitur Twin Inverter yang menjaga suhu lebih stabil dan hemat energi.
Penyimpanan daging jadi lebih terorganisir berkat Multi Compartment System yang memungkinkan Anda memisahkan daging sapi, kambing, dan bahan makanan lainnya sesuai kategori, tanpa risiko bau tercampur.
Plus, fitur Hygiene H-DEO membantu menjaga kebersihan udara di dalam kulkas agar makanan tetap higienis dan segar lebih lama.
Daging sapi dan kambing sebenarnya sama-sama bergizi, namun daging kambing dinilai lebih sehat dari segi kandungan lemak dan kalorinya yang lebih rendah. Tapi untuk asupan zat besi dan vitamin B12, daging sapi masih jadi juaranya. Jadi, tidak ada yang lebih baik secara mutlak, melainkan sesuaikan saja dengan kebutuhan tubuh dan pola makan Anda.
Sekarang Anda sudah tahu, kan, bagaimana cara membedakan daging sapi dan kambing dari berbagai aspek, mulai dari warna, tekstur, aroma, hingga kandungan gizinya. Tak hanya itu, Anda juga sudah punya bekal tips memilih daging yang segar dan berkualitas agar masakan jadi lebih lezat dan sehat. Semoga informasi di atas bermanfaat!