Ciri-Ciri Daging Ayam Busuk & Tidak Layak Konsumsi
Menu olahan ayam merupakan salah satu yang paling sering ada di meja makan. Pasalnya, cara mengolahnya mudah dan beragam, sehingga bagi sebagian orang mengkonsumsinya tidak menimbulkan rasa bosan.
Kalau si kecil dan anggota keluarga lain demikian, maka memasak dengan daging ayam yang segar merupakan suatu keharusan. Jangan sampai menyajikan daging ayam yang busuk dan tak layak konsumsi. Artikel ini akan membahas lengkap soal ciri-cirinya sekaligus cara menyimpan daging ayam yang benar di kulkas. Selengkapnya berikut ini!
Ciri-ciri Daging Ayam Busuk dan Tidak Layak Konsumsi
Sebenarnya, perubahan ayam segar menjadi ayam busuk bisa terlihat dengan jelas jika diamati secara seksama. Jika daging ayam Anda mengalami ciri-ciri dibawah ini artinya daging tersebut menuju proses pembusukan.
1. Terdapat bau amis dan menyengat
Ciri pertama ayam busuk adalah munculnya bau amis yang menyengat. Perlu diketahui, daging ayam segar hampir tidak mengeluarkan bau, atau hanya memiliki aroma amis alami yang sangat ringan.
Jika tercium bau amis ringan, itu masih tergolong normal dan ayam tersebut masih bisa dikonsumsi. Namun, jika baunya sudah berubah menjadi amis yang menyengat, tajam, dan mirip bau bangkai, itu tandanya proses pembusukan sudah jauh berlangsung dan ayam tersebut tidak layak konsumsi.
2. Perubahan warna
Ciri daging ayam busuk selanjutnya adalah perubahan warna. Daging ayam segar umumnya berwarna merah muda cerah dan tampak lembap. Namun, saat mulai membusuk, warnanya akan berubah menjadi kusam, keabu-abuan, bahkan kehijauan di beberapa bagian. Perubahan ini menandakan bahwa daging sudah terkontaminasi bakteri dan tidak lagi aman untuk dikonsumsi.
3. Keluar lendir
Lendir yang muncul pada permukaan daging ayam merupakan salah satu tanda paling jelas bahwa ayam tersebut sudah mulai busuk. Lendir ini biasanya terasa licin saat disentuh dan terbentuk akibat pertumbuhan bakteri yang berkembang di permukaan daging. Semakin tebal atau lengket lendirnya, semakin besar kemungkinan ayam sudah tidak segar lagi.
4. Permukaan kering dan mengerut
Terakhir, ciri daging ayam yang busuk dan tidak layak dikonsumsi adalah permukaannya yang tampak kering, mengerut, atau seperti kehilangan kelembapan alaminya. Kondisi ini menunjukkan bahwa ayam sudah terlalu lama terpapar udara atau disimpan dalam suhu yang tidak sesuai, sehingga kualitasnya menurun drastis. Meskipun tidak berlendir, tekstur yang kering dan mengerut tetap menandakan bahwa daging sudah tidak segar.
Jika Anda menemukan daging ayam yang mulai mengeluarkan bau tidak sedap namun belum menunjukkan perubahan tekstur atau warna ekstrem, Anda bisa mencoba cara darurat untuk mengurangi baunya. Salah satu metode yang umum digunakan adalah merendam ayam dalam air perasan jeruk nipis atau cuka selama 15–20 menit. Anda juga bisa menambahkan sedikit garam agar lendir dan bau lebih mudah terangkat. Setelah direndam, bilas dengan air bersih mengalir, lalu keringkan dengan tisu dapur bersih sebelum dimasak.
Namun, penting untuk dicatat bahwa cara ini hanya berlaku jika ayam masih dalam kondisi yang relatif baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan parah. Jika baunya tetap menyengat atau muncul ciri lain seperti lendir tebal dan warna yang berubah, lebih baik ayam dibuang saja demi keamanan dan kesehatan. Mencegah jauh lebih baik, jadi selalu simpan ayam dengan cara yang benar sejak awal agar tetap segar dan aman dikonsumsi.
Cara Menyimpan Daging Ayam yang Tepat
Daging ayam segar sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama di suhu ruang karena bakteri bisa berkembang sangat cepat. Di suhu ruang sekitar 25–30°C, daging ayam hanya bisa bertahan maksimal 1–2 jam sebelum mulai rusak. Setelah itu, risiko kontaminasi bakteri seperti salmonella akan meningkat drastis.
Oleh karena itu, setelah dibeli, daging ayam sebaiknya langsung disimpan di kulkas jika belum akan langsung dimasak. Bagaimana sih cara menyimpan daging ayam yang tepat? Simak tips berikut ini sampai akhir!
1. Pisahkan berdasarkan kebutuhan
Untuk memudahkan penggunaan dan menjaga kualitas, sebaiknya pisahkan daging ayam berdasarkan kebutuhan sebelum disimpan. Misalnya, jika membeli satu ekor ayam atau dalam jumlah banyak, potong-potong sesuai porsi masak harian, seperti bagian dada, paha, sayap, atau sesuai jumlah anggota keluarga sekali makan.
2. Pindahkan ke wadah kedap udara
Setelah daging ayam dipisah-pisahkan sesuai kebutuhan, langkah selanjutnya adalah memindahkannya ke dalam wadah kedap udara seperti kotak plastik bertutup rapat atau plastik ziplock. Pastikan wadah dalam kondisi bersih dan kering agar kualitas daging tetap terjaga dan tidak mudah terkontaminasi bau dari makanan lain di kulkas.
Tips penting yang perlu diingat, jangan mencuci daging ayam jika belum akan langsung dimasak. Meskipun terlihat lebih bersih, mencuci ayam justru membuat permukaannya menjadi lembap dan rentan ditumbuhi bakteri selama penyimpanan. Air sisa cucian juga bisa mempercepat pembusukan. Jika ada darah atau cairan, cukup dilap dengan tisu dapur bersih, lalu simpan dalam kondisi kering dan tertutup rapat. Daging ayam yang disimpan dengan cara ini akan lebih higienis, tahan lama, dan tetap aman untuk dikonsumsi saat waktunya dimasak.
3. Simpan di chiller jika akan segera digunakan
Cara selanjutnya, simpan di chiller jika akan segera digunakan dalam 1–2 hari. Chiller atau lemari es dengan suhu 0–4°C sangat ideal untuk menjaga kesegaran daging ayam tanpa membekukannya, sehingga tekstur tetap lembut dan rasa tidak berubah saat dimasak. Simpan ayam di rak paling bawah kulkas untuk menghindari tetesan cairan yang bisa menetes ke bahan makanan lain dan menyebabkan kontaminasi silang sehingga ayam cepat busuk.
4. Bekukan untuk jangka panjang
Terakhir, jika Anda ingin menyimpan daging ayam dalam jangka panjang, maka Anda harus membekukannya di freezer. Membekukan ayam adalah cara paling efektif untuk memperlambat pertumbuhan bakteri dan menjaga kualitas daging tetap baik selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Namun, ketahanan daging ayam di freezer juga bergantung pada jenis kulkas yang Anda gunakan.
Jika Anda menggunakan kulkas dengan freezer satu pintu (satu kompartemen dengan chiller), suhu beku biasanya tidak terlalu stabil dan sering terbuka-tutup, sehingga daging ayam hanya bertahan maksimal 2–3 minggu agar tetap aman dan berkualitas. Sedangkan pada freezer dua pintu atau freezer khusus dengan suhu -18°C, ayam mentah bisa bertahan lebih lama, yakni hingga 6 bulan dalam kondisi beku penuh dan disimpan dalam wadah kedap udara.
Untuk penyimpanan yang lebih maksimal, pertimbangkan menggunakan freezer khusus seperti AQUA Elektronik AQF-332MC. Freezer ini dilengkapi dengan High Efficiency Compressor yang menjaga suhu tetap stabil, membuat daging beku tahan lama dan tetap segar. Dengan kapasitas 332 liter dan desain Low E Glass Door, freezer ini juga lebih hemat energi dan meminimalkan perubahan suhu saat dibuka-tutup.
Tidak hanya itu, fitur Anti-Condensation Pipe Design menjaga permukaan freezer tetap kering dan bebas embun, sementara Clear and Large Display memudahkan Anda mengatur suhu sesuai kebutuhan. Ditambah lagi, adanya durable caster wheels membuat freezer ini mudah dipindahkan meskipun berukuran besar, sehingga praktis untuk rumah tangga maupun kebutuhan usaha kecil.
Tidak hanya itu, supaya tahu kapan kualitas ayam mulai menurun, sebaiknya Anda menambahkan label tanggal penyimpanan pada tiap kemasan sebelum dimasukkan ke freezer. Ini membantu Anda mengatur urutan penggunaan dan menghindari ayam disimpan terlalu lama hingga melewati masa layaknya. Saat akan digunakan, jangan mencairkan ayam di suhu ruang karena perubahan suhu drastis dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya. Sebagai gantinya, cairkan ayam di chiller semalaman, atau gunakan metode rendam dalam air dingin dengan wadah tertutup rapat agar lebih aman dan tetap higienis.