Kenali Ciri dan Penyebab Kapasitor AC Rusak

Air Conditioner (AC) merupakan salah satu perangkat elektronik rumah tangga yang paling dibutuhkan di Indonesia. Data statistik International Energy Agency (IEA) tahun 2016 menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-10 sebagai negara dengan konsumsi listrik mesin pendingin ruangan terbesar di dunia. Oleh sebab itu, sebaiknya masyarakat tak hanya terbiasa menggunakan AC tetapi juga peka terhadap kerusakan komponen yang terjadi pada barang elektronik tersebut. Salah satu kerusakan yang paling sering terjadi yaitu kapasitor AC rusak.

Meskipun ukurannya kecil, peran kapasitor sangat penting dalam mendukung kinerja AC. Kerusakan kapasitor tak boleh dibiarkan begitu saja karena dapat mengganggu performa AC secara keseluruhan. Setidaknya Anda harus memahami penyebab kapasitor AC rusak, ciri-ciri, serta cara mengatasinya supaya sigap mengantisipasi gangguan tersebut. Ulasan lengkap seputar kapasitor berikut ini akan menambah wawasan Anda seputar penggunaan AC.

Apa Itu Kapasitor AC?

Kapasitor adalah komponen elektronik yang mampu menyimpan energi dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan internal muatan listrik. Sama seperti elemen kapasitor pada perangkat elektronik lainnya, bentuk kapasitor AC berupa wadah silinder atau kotak dengan ukuran tidak terlalu besar. Kapasitor dibutuhkan sebagai penggerak awal bagi motor AC berukuran kecil (kurang dari 3 PK dan single phase).

Ukuran kapasitor pada AC berbanding lurus dengan ukuran kompresornya. Artinya, semakin besar ukuran kompresor AC (yang dinyatakan dalam satuan Paard Kracht atau PK), maka semakin besar pula ukuran kapasitor yang dibutuhkan (dalam satuan uF atau mikro Farad). Contohnya, AC dengan kompresor sebesar ½ PK membutuhkan kapasitor berukuran 15 uF. Sementara itu, AC dengan kompresor sebesar 1 PK membutuhkan kapasitor berukuran 20 hingga 25 uF.

Mengenal Ciri Kapasitor AC Rusak

Mengidentifikasi kapasitor AC rusak sebenarnya mudah karena kerusakan tersebut biasanya menimbulkan ciri-ciri sebagai berikut:

  • AC tidak lekas menyala atau menyala dalam waktu lama ketika dihidupkan.
  • Kipas AC tak kunjung bergerak meski AC sudah dalam kondisi menyala.
  • AC dan kipas sudah menyala tetapi tidak menghasilkan udara sejuk sehingga ruangan tidak dingin.
  • Mesin AC menghasilkan bunyi klik atau suara bising yang mengganggu.
  • Badan kapasitor tampak menggembung seperti baterai HP yang kembung.
  • Muncul cairan dari bagian dalam kapasitor.

Cara Mendeteksi Kerusakan Kapasitor AC

Selain ciri kapasitor AC rusak yang telah diulas secara lengkap tersebut, ada beberapa hal lainnya yang mengindikasikan kerusakan pada kapasitor AC, yaitu:

  • AC tidak dingin karena kerusakan kapasitor menyebabkan motor kipas berhenti bekerja.
  • Tagihan listrik lebih mahal dari biasanya karena AC membutuhkan daya listrik lebih banyak untuk menyejukkan ruangan pada suhu yang Anda inginkan.
  • Kondisi fisik kapasitor mengalami perubahan, misalnya menonjol ke luar membengkak, hingga bocor dan pecah.
  • Pemeriksaan kapasitor dengan multimeter analog pada skala 1k Ohm membuat jarumnya mengarah ke kanan (mendekati angka 0) dan tidak kembali lagi ke kiri. Cara melakukan pengecekan kapasitor menggunakan multimeter analog tidak sulit. Anda tinggal melepaskan kapasitor dari AC lalu buang muatan kapasitor dengan menghubungkan 3 terminal kapasitor dengan obeng (muatan yang besar akan menghasilkan percikan api). Arahkan selector multimeter analog pada ukuran 1k Ohm. Selanjutnya, lakukan kalibrasi multimeter untuk memastikan bahwa jarumnya bergerak ke kanan ketika probe positif (+) dan negatif (-) dihubungkan. Terakhir, Anda tinggal menghubungkan probe multimeter ke kaki kapasitor dan mengamati pergerakan jarum.

Berbagai Penyebab Kapasitor AC Rusak

Beberapa hal yang menjadi penyebab kapasitor AC rusak adalah sebagai berikut:

  • Kondisi ruangan terlalu panas: AC memang merupakan perangkat elektronik yang berfungsi mendinginkan ruangan. Namun, kondisi ruangan yang terlalu panas rentan membuat komponen kapasitor AC rentan rusak, terutama jika ukuran ruangan tersebut terlalu besar. Kerusakan kapasitor terjadi karena selalu bekerja ekstra keras untuk menggerakkan kompresor ketika mendinginkan ruangan.
  • Tegangan kompresor berbeda dengan kebutuhan AC: komponen kapasitor AC bawaan pabrik tentu memiliki tegangan yang sesuai dengan kebutuhan AC. Namun, tidak demikian halnya dengan kapasitor baru yang digunakan untuk menggantikan komponen lama yang rusak. Jika Anda memilih kapasitor AC dengan tegangan lebih rendah daripada kebutuhan AC, maka tekanan pada kapasitor menjadi jauh lebih berat daripada batas normalnya. Kekeliruan tersebut membuat kompresor AC lekas rusak meskipun masa pakainya belum terlalu lama.
  • Durasi pemakaian berlebihan: kebiasaan menyalakan AC selama 24 jam juga bisa menjadi penyebab kapasitor AC rusak. Hal tersebut membuat kapasitor AC bekerja ekstra keras tanpa henti untuk mendinginkan ruangan sehingga kerusakan tak dapat dihindari.
  • Kerusakan komponen AC lainnya: belum banyak orang menyadari kalau kerusakan mesin AC atau kondisi kipas AC yang tidak normal turut mempengaruhi kapasitor AC. Kondisi kapasitor akan lebih rentan rusak bila dipaksa bekerja ketika komponen AC lainnya sedang mengalami kerusakan.
  • Masa pakai sudah habis: pada umumnya, kapasitor AC diformulasikan untuk masa pakai mencapai 20 tahun. Namun, masa pakai tersebut tentu bisa berkurang karena berbagai faktor. Ketika usia kapasitor AC sudah sangat panjang, maka kerusakan menjadi hal wajar yang harus segera ditangani.

Cara Mengatasi Kapasitor AC yang Rusak

Kerusakan kapasitor AC biasanya membutuhkan penanganan teknisi yang sudah berpengalaman memperbaiki AC. Namun, sebenarnya Anda juga bisa memperbaikinya secara mandiri jika sudah memiliki dasar pemahaman kelistrikan yang memadai. Cara mengatasi kapasitor AC rusak dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah berikut ini:

  • Pertama, matikan AC terlebih dahulu lalu lepaskan steker untuk memastikan AC tidak tersambung ke sumber listrik.
  • Periksa kondensor yang ada di unit AC indoor untuk memastikan tak ada muatan listrik yang mengalir di dalamnya.
  • Carilah panel akses yang ditandai dengan lambang peringatan tegangan listrik kemudian bukalah sekrup pada bagian tersebut menggunakan obeng.
  • Ambil kapasitor (bentuknya berupa tabung atau kotak kecil) kemudian periksa kerusakannya menggunakan multimeter analog. Jika multimeter analog menunjukkan kerusakan, bergegaslah melepaskan sumber daya listrik yang terhubung dengan kapasitor.
  • Catatlah informasi teknis yang tertera pada kapasitor lama, antara lain tegangan beban dan toleransinya. Bila perlu, Anda juga bisa memotret kapasitor lama tersebut. Informasi teknis sangat penting untuk membantu Anda mencari kapasitor baru yang spesifikasinya sama persis dengan kapasitor lama yang rusak.
  • Siapkan kapasitor AC yang baru lalu pasangkan semua kabel secara perlahan-lahan. Periksa kembali untuk memastikan bahwa semua kabel telah tersambung dengan benar.
  • Bila proses pemasangan kapasitor sudah selesai, Anda bisa menyalakan termostat dan AC. Tunggu sejenak untuk memastikan bahwa tak ada suara berdengung dan AC mulai bekerja dengan baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kapasitor AC yang baru sudah berfungsi normal dan AC pun siap mendinginkan ruangan.

Panduan Merawat AC agar Performanya Prima dan Tidak Mudah Rusak

Penyebab kapasitor AC rusak maupun kerusakan komponen lainnya dapat diantisipasi dengan melakukan perawatan AC. Sehingga AC yang terawat akan menunjukkan performa yang prima saat mendinginkan ruangan dan tidak mudah rusak meskipun telah digunakan bertahun-tahun. Proses perawatan AC tidak sulit karena Anda hanya perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  • Pilihlah ukuran PK AC sesuai dengan kapasitas ruangan agar kinerja kapasitor tidak terbebani secara berlebihan. Misalnya, AC 1 PK cukup untuk mendinginkan ruangan maksimal 18 meter persegi. Kemampuan kompresor yang tidak memadai untuk mendinginkan ruangan yang terlalu luas akan membuat kapasitor bekerja ekstra keras demi mencapai suhu yang Anda inginkan.
  • Usahakan untuk tidak mengatur suhu ruangan di bawah 220C. Karena suhu yang terlalu rendah membuat kompresor bekerja terus-menerus demi mencapai suhu rendah tersebut. Jika upaya mendinginkan ruangan dengan suhu yang sangat rendah berlangsung terus-menerus, tentu saja kapasitor AC dan komponen lainnya menjadi terbebani.
  • Bersihkan filter udara pada AC secara rutin agar debu tidak menyumbat permukaan evaporator AC. Akumulasi debu yang terlalu banyak dapat mengganggu kinerja AC dalam mendinginkan ruangan. Akibatnya, kapasitor, kompresor, serta komponen lainnya harus bekerja ekstra keras dan rentan mengalami kerusakan.
  • Lakukan proses cuci AC secara teratur minimal 3 bulan sekali. Unit indoor maupun outdoor AC harus dibersihkan secara menyeluruh agar tidak ada sisa kotoran yang tertinggal dan mengganggu kinerja AC. Jangan melakukan proses pencucian hanya ketika AC terasa kurang dingin. Membersihkan AC secara rutin sangat penting untuk menjaga performa seluruh komponen yang terdapat di dalamnya.
  • Periksa kondisi AC secara teratur, termasuk kondisi freon yang terkandung di dalamnya. Jangan biarkan kebocoran freon terjadi begitu saja sehingga AC gagal mendinginkan ruangan dan membuat seluruh komponennya bekerja terlalu keras. Kebocoran freon harus diidentifikasi sejak dini supaya bisa langsung ditangani. Jangan ragu melakukan pengisian freon AC jika tekanan gas tersebut berada di bawah batas normal.
  • Gunakan AC secukupnya tanpa intensitas berlebihan. Misalnya, Anda hanya menyalakan AC kamar tidur pada malam hari untuk mendukung aktivitas Anda di dalam ruangan tersebut. Sementara itu, AC ruang kerja hanya dinyalakan pada siang hingga sore hari ketika udara terasa panas. Usahakan untuk selalu mematikan AC ketika ruangan sudah tidak digunakan. AC yang menyala sepanjang hari bukan hanya membuat tagihan listrik membengkak, tetapi juga menyebabkan seluruh komponen AC bekerja secara berlebihan sehingga rentan rusak.
  • Jauhkan unit indoor maupun outdoor AC dari tempat yang terkena sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari bisa membuat komponen AC mengalami peningkatan suhu sehingga memperbesar risiko kebakaran.

Jika selama ini Anda mulai sering direpotkan dengan kerusakan kapasitor AC dan komponen lainnya, barangkali sudah saatnya Anda membeli AC baru. Kini, Anda tak akan kebingungan memilih AC baru karena AQUA Elektronik punya solusi untuk Anda, salah satunya yaitu AC Inverter AQA-KCRV10WXW.

Beberapa fitur unggulan yang disematkan pada seri AC Aqua Japan 1 PK ini, antara lain:

CSPF 5 Star: AC pertama di Indonesia yang memiliki rating 5* sebagai pengakuan tingkat penghematan daya.

UVC Sterilization: memberikan proteksi terhadap Covid-19 bagi keluarga.

Turbo Cooling: hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit untuk mencapai level temperatur yang Anda pilih.

Self Clean: unit dapat membersihkan evaporator hanya dengan menekan satu tombol.

Eco Mode: 4 mode penggunaan energi yang dapat mengontrol penggunaan daya hingga 40% atau 160 watt untuk ½ pk.

AC hemat daya dengan harga ekonomis persembahan AQUA Elektronik akan menjawab kebutuhan Anda terhadap pendingin ruangan berkualitas yang dilengkapi fitur-fitur canggih. Mewujudkan ruangan yang sejuk dan nyaman jadi semakin mudah jika Anda mengandalkan AC Inverter AQA-KCRV10WXW. Mari ucapkan selamat tinggal pada kerusakan komponen AC yang merepotkan dan beralihlah ke produk pendingin ruangan terbaik AQUA Elektronik. Yuk, segera dapatkan AC terbaik ini di Official Store AQUA Elektronik!

AQUA ELEKTRONIK PRODUCT SERVICE & SUPPORT

Kami dapat membantu menjawab pertanyaan seputar produk, perawatan, penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan produk AQUA ELEKTRONIK Anda.

LIVE CHAT

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

CALL CENTER
BEBAS PULSA
0800 1 003 003

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

SMS & Whatsapp

0858-1000-3003