AC Berapa Watt per Jam? Ini Cara Hitung Tagihan AC per Bulannya

AC

Minat masyarakat terhadap Air Conditioner (AC) semakin meningkat selama beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut turut dipengaruhi cuaca panas ekstrem yang mengganggu kenyamanan saat beraktivitas dalam ruangan. Kendati demikian, ada berbagai pertimbangan penting ketika seseorang hendak membeli AC, salah satunya yaitu pertanyaan tentang AC berapa watt per jam yang turut memengaruhi tagihan atau pemakaian token listrik. Watt adalah satuan daya listrik dalam Sistem Internasional (SI) yang setara dengan satu Joule energi yang dikonsumsi atau dihasilkan setiap detik. Sementara itu, kWh (Kilo Watt Hours) adalah jumlah daya listrik yang digunakan dalam satuan KiloWatt selama satu jam.

Informasi tentang berapa daya AC memang patut mendapat perhatian khusus sewaktu memilih AC yang akan Anda beli. Jangan sampai pengeluaran membengkak akibat menggunakan AC yang boros listrik. Sebaiknya Anda memahami penggunaan AC berapa kWh per jam supaya dapat menghitung estimasi tagihan yang wajib dibayar atau token listrik yang wajib disiapkan.

Rincian Daya AC yang Dibutuhkan Berdasarakan Besaran PK

Dalam konteks AC, 1 PK sering kali dihitung sekitar 700 sampai 800 watt untuk memudahkan perhitungan. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa konversi PK AC ke watt yang umumnya digunakan:

  • AC ½ PK = 350 - 400 Watt = kurang lebih 4,500 BTU
  • AC 1 PK = 700 - 800 Watt = kurang lebih 9,000 BTU
  • AC inverter 1 PK = 900 Watt = kurang lebih 9,000 BTU
  • AC 1 ½ PK:= 1050 - 1200 Watt = kurang lebih 13,500 BTU
  • AC 2 PK = 1400 - 1600 Watt = kurang lebih 18,000 BTU
  • AC 2 ½ PK = 1750 - 2000 Watt = kurang lebih 22,500 BTU

Anda tak perlu terlalu khawatir dengan daya listrik AC inverter yang terbilang besar. Daya tersebut senantiasa disesuaikan ketika AC sedang aktif. Jenis AC ini butuh daya listrik kurang lebih 75 watt saat baru dinyalakan. Kemudian, penggunaan daya listrik akan meningkat sewaktu AC mulai berusaha mendinginkan suhu ruangan. Konsumsi daya listrik akan menurun hingga ke angka 300 watt bila suhu ruangan sudah stabil. Itulah sebabnya total konsumsi daya listrik untuk AC inverter tergolong lebih hemat dibandingkan AC konvensional.

Rumus Menghitung Tarif Listrik AC

Proses penghitungan tarif listrik AC dapat dilakukan secara mudah bila Anda sudah memahami cara menghitung konsumsi daya listrik per hari untuk perangkat elektronik tersebut. Contohnya, Anda menggunakan AC ½ PK yang butuh daya listrik 400 watt dengan durasi pemakaian 10 jam per hari. Total penggunaan daya listrik untuk AC setiap hari:

  • 400 watt x 10 jam= 4 kWh
  • Kalau penggunaan AC dilakukan setiap hari selama 1 bulan, maka total daya listrik yang digunakan untuk AC setiap bulan yaitu:
  • 4 kWh x 30 hari = 120 kWh.

Langkah terakhir adalah menghitung tarif listrik AC per bulan berdasarkan golongan Tarif Dasar Listrik (TDL). Setiap golongan memiliki tarif listrik yang berbeda-beda. Jika rumah Anda termasuk golongan R-1/TR dengan daya 1.300 VA atau 2.200 VA, berarti tarif listrik yang harus Anda bayarkan adalah Rp 1.440,70 per kWh.

Total tarif listrik untuk AC ½ PK selama 1 bulan adalah:

    • 120 kWh x Rp 1.440,70 per kWh = Rp 172.884.

Hal-Hal yang Memengaruhi Besar Kecilnya Tarif Listrik AC

Seperti dalam pembahasan sebelumnya, jumlah besar kecilnya tarif listrik AC per bulannya bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

1. Terlalu sering buka tutup ruangan ber - AC

Terlalu sering membuka dan menutup pintu atau jendela di ruangan ber-AC menyebabkan udara dingin keluar dan udara panas masuk. Hal ini bisa menyebabkan bengkaknya tarif listrik AC karena untuk mempertahankan suhu dingin di ruangan, AC harus bekerja lebih keras lagi. Alhasil, listrik yang dikonsumsi pun juga jadi lebih banyak. Selain itu, membuka dan menutup ruangan ber-AC bisa mengganggu kestabilan suhu ruangan yang menyebabkan ketidaknyamanan bagi penghuni ruangan

2. Lebar ruangan

Faktor kedua yang memengaruhi besar kecilnya tarif listrik AC adalah lebar ruangan. Semakin lebar dan luas ruangan, semakin besar juga volume udara yang harus didinginkan oleh AC. Inilah mengapa, AC harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk mencapai dan menjaga suhu yang diinginkan di ruangan yang lebih besar. Selain itu, agar ruangan bisa dingin secara optimal, PK yang dibutuhkan pun juga cukup besar. Tentunya, semakin tinggi PK AC yang digunakan, semakin tinggi pula tarif listrik yang dikeluarkan.

3. Pemakaian AC yang berlebihan

Pernahkan Anda menyalakan AC di ruangan yang tidak dipakai? Nah, itu juga merupakan salah satu kebiasaan yang membuat tarif listrik AC menjadi membengkak. Tidak hanya itu, penggunaan AC yang terlalu lama pun juga bisa memengaruhi jumlah tagihan listrik AC. Inilah mengapa, agar menghemat listrik AC di rumah, sebaiknya AC dimatikan saat tidak digunakan. Agar AC tetap awet juga, usahakan untuk tidak menggunakan AC lebih dari 16 jam dan istirahatkan selama 6 jam.

4. Menggunakan AC di suhu sangat dingin terus menerus

Saat AC diatur di suhu yang sangat dingin, kompresor AC beroperasi untuk durasi yang lebih panjang dibandingkan suhu yang lebih tinggi. Dalam kata lain, AC harus bekerja lebih keras dan lebih lama. Alhasil, tentunya tagihan listrik AC pun juga bisa ikut lebih besar.

5. AC tidak dirawat

jangan lupa untuk selalu membersihkan debu atau kotoran yang menumpuk pada AC. Pasalnya, tumpukan kotoran ini bisa menghambat aliran udara dan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan, yang mengurangi efisiensi dan meningkatkan konsumsi listrik.

Tips Menghemat Konsumsi Daya Listrik AC

Anda tak perlu ragu menggunakan AC bila sudah memiliki bujet yang memadai untuk memilih produk terbaik dan membayar tagihan listrik setiap bulan. Lakukanlah beberapa tips ini untuk menghemat konsumsi daya listrik AC:

  • Utamakan penggunaan AC inverter yang konsumsi listriknya bersifat fleksibel sesuai pengaturan sehingga total konsumsi listrik lebih rendah.
  • Aturlah suhu ruangan secara optimal dan hindari suhu yang terlalu rendah. Berapa daya AC yang digunakan sangat dipengaruhi suhu ruangan yang Anda tetapkan. Rentang suhu yang tepat tak cuma membuat ruangan nyaman, tapi juga menghemat konsumsi listrik.
  • Rawatlah AC secara telaten supaya tidak ada kotoran berlebih yang menumpuk dalam waktu lama sehingga rentan memicu kerusakan. Sebaiknya Anda mencuci AC minimal 3 bulan sekali dan melakukan cuci besar minimal 1 tahun sekali.

Kalau saat ini Anda butuh rekomendasi AC inverter berkualitas yang hemat energi dan dilengkapi banyak fitur canggih, AQUA Elektronik sudah menyiapkan AC AQA-KCRV10WXW sebagai solusinya. AC 1 PK ini merupakan AC pertama di Indonesia yang mendapatkan CSPF-5 Star, yaitu rating 5 sebagai pengakuan tingkat penghematan daya. Teknologi UVC Sterilization pada AC AQA-KCRV10WXW memberikan proteksi terhadap kontaminasi virus Covid-19.

Anda tak akan merasakan suasana panas dalam waktu lama bila menggunakan AC AQUA Elektronik ini. Ada fitur Turbo Cooling yang membuatnya hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit untuk mencapai level suhu yang Anda pilih. Unit AC ini mampu membersihkan evaporator secara otomatis atau self clean hanya dengan menekan satu tombol. Soal urusan penghematan energi, AC inverter ini dilengkapi 4 mode penggunaan energi yang dapat mengontrol penggunaan daya hingga 40% atau 160 watt untuk 1/2 PK.

Setelah mengetahui AC berapa watt per jam serta perkiraan jumlah tagihan atau token listrik listrik yang dibutuhkan, Anda tentu bisa menentukan keputusan secara mantap. Mari memilih AC berkualitas yang hemat energi supaya ruangan sejuk dan upaya penghematan tetap berjalan mulus.

AQUA ELEKTRONIK PRODUCT SERVICE & SUPPORT

Kami dapat membantu menjawab pertanyaan seputar produk, perawatan, penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan produk AQUA ELEKTRONIK Anda.

LIVE CHAT

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

CALL CENTER
BEBAS PULSA
0800 1 003 003

Senin - Jumat
07:00 - 19:00 WIB
Sabtu, Minggu & Hari Libur
08:00 - 17:00 WIB

SMS & Whatsapp

0858-1000-3003