8 Cara Mengatasi Kamar yang Lembab & Berjamur
Salah satu tantangan tinggal di negara maritim dengan iklim tropis adalah tingkat kelembaban udaranya yang tinggi. Hal ini tentunya akan lebih tinggi di daerah yang dekat laut, dan menjadi sumber industri, seperti Jakarta atau Semarang.
Meskipun relatif biasa terjadi di Indonesia, namun kelembaban kamar yang terlalu tinggi tentu akan membuat penghuninya tidak nyaman. Berikut ini cara mengatasi kamar yang lembab dan berjamur:
Bahaya Kamar Lembab
Tingkat kelembaban yang terlalu tinggi pada sebuah ruangan tidak hanya akan membuat penghuninya tidak nyaman dan kegerahan, tetapi juga bisa menimbulkan beberapa dampak sebagai berikut:
a. Susah bernafas
Kelembaban udara yang tidak ideal (terlalu tinggi atau terlalu rendah) bisa membuat bernafas semakin susah.
b. Virus dan bakteri bersarang di udara
Sama seperti manusia yang suka kehangatan, virus dan bakteri juga akan lebih mudah tumbuh dan berkembang di udara hangat. Jadi, jangan heran kalau ketika udara lembab, Anda lebih mudah batuk atau flu.
c. Cat tembok mudah mengelupas dan atap bocor
Bakteri yang menumpuk di udara juga dapat menyebabkan cat tembok mengelupas dan atap lebih mudah keropos dan bocor.
d. Barang-barang mudah berjamur
Pernah menyimpan tas yang lama tidak digunakan di atas almari? Jika kamar Anda pengap dan tas tersebut jarang dibersihkan, maka jamur akan lebih mudah tumbuh dan merusak estetika serta kegunaan tas tersebut.
e. Munculnya tungau di kasur
Selain bakteri, udara yang lembab juga mendukung pertumbuhan tungau. Gigitan hewan berukuran kecil ini bisa membuat gatal-gatal dan bentol di kulit.
Dilansir dari South China Morning Post (2024) kondisi peningkatan kelembaban udara yang ekstrim juga dapat menyebabkan masalah yang lebih parah, seperti kerusakan perabotan rumah tangga, masalah pada arus listrik, hingga lunturnya warna lukisan.
Cara Mengatasi Kamar Lembab dan Berjamur
1. Membuka dan membersihkan jendela dan ventilasi secara teratur
Ruangan yang lembab dan berjamur bisa jadi disebabkan karena jendela dan ventilasi yang ada tidak dibersihkan dengan baik. Padahal, jendela dan ventilasi yang kotor dapat menghalangi keluar masuknya udara dan cahaya matahari ke dalam ruangan.
Oleh karena itu, agar kamar Anda tidak lembab lagi, bersihkan jendela dan ventilasi secara teratur dan bukalah jendela di pagi hari supaya udara di dalam kamar bisa berganti dengan udara yang lebih segar.
2. Menjemur pakaian basah di luar rumah
Kebiasaan lain yang dapat menyebabkan dinding basah dan kelembaban ruangan meningkat adalah menjemur pakaian atau handuk di dalam ruangan. Kebiasaan ini seringkali terjadi, khususnya saat musim hujan mengingat jemuran di luar rumah tidak lagi efektif.
Untuk mengatasi hal ini, sediakan area terbuka dengan kanopi di rumah Anda untuk menjemur pakaian yang masih basah. Selain itu, Anda juga bisa membeli mesin cuci dengan pengering otomatis untuk membantu supaya cucian cepat kering.
3. Menggunakan tanaman hias penyerap lembab
Sebelum menggunakan beberapa alat elektronik yang akan dibahas di bawah, Anda juga bisa mencoba menggunakan tanaman hias untuk menyerap lembab. Tanaman hias yang bisa Anda gunakan, seperti lidah buaya, anggrek, lucky bamboo dan lain sebagainya.
Sesuai dengan namanya, tanaman ini tidak hanya akan menyerap bakteri dan udara kotor, tetapi juga akan mempercantik kamar tidur Anda. Untuk melengkapi tatanan ini, Anda juga bisa menggunakan parfum pengharum ruangan, untuk membuat udara lebih segar dan nyaman.
4. Gunakan produk serap lembab
Kamar yang lembab bisa jadi juga disebabkan oleh tidak adanya jendela atau ventilasi yang memadai di kamar tersebut. Akibatnya, kelembaban udara di dalam kamar tidak bisa dikeluarkan.
Salah satu cara mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan produk serap lembab yang ada di marketplace. Caranya cukup mudah, yaitu buka tutup produk tersebut dan letakkan di area yang lembab. Lama kelamaan, butiran pada produk tersebut akan menyerap kelembaban udara kamar Anda.
Jika butiran dalam produk tersebut sudah mencair sepenuhnya, Anda bisa menggantinya dengan yang baru. Harga produk ini tidak mahal, biasa sekitar Rp12.000-Rp15.000 per kantong dan bisa diganti 1 bulan sekali.
5. Gunakan dehumidifier
Produk serap lembab cocok untuk digunakan di ruangan kecil hingga sedang. Tapi, jika kamar Anda cukup luas atau Anda juga ingin mengurangi tingkat kelembaban di ruangan lainnya, Anda bisa menggunakan produk dehumidifier.
Beda dengan humidifier yang bermanfaat untuk menambah kelembaban ruangan, dehumidifier bermanfaat untuk mengurangi kelembaban dan membuang udara kotor. Desainnya yang cantik juga bisa menambah estetika kamar Anda.
6. Gunakan exhaust fan
Alat elektronik lain yang bisa Anda gunakan untuk mengatur kelembaban udara dalam ruangan adalah exhaust fan. Alat yang satu ini bisa dipasang di dinding untuk mengeluarkan udara kotor dan membuat sirkulasi udara dalam ruangan menjadi lebih sehat dan tidak bau. Produk ini cocok untuk digunakan di ruangan-ruangan tanpa jendela dan dengan ventilasi minim, seperti kamar mandi.
7. Menggunakan AC
Air Conditioner (AC) tidak hanya berfungsi untuk mendinginkan kamar tidur, tetapi juga bisa membuang udara panas dari dalam kamar Anda ke luar. Untuk keperluan mengurangi kelembaban ruangan ini, Anda bisa menggunakan mode dry, mode yang ada pada remote control AC.
Namun, penggunaan AC juga harus dibarengi kontrol pada jendela, ventilasi serta ukuran ruangan. Sebab, jendela yang terbuka dan atau ventilasi yang tidak tertutup, dapat membuat kinerja AC jadi lebih berat dan mesinnya jadi lebih mudah panas dan rusak.
Tidak hanya itu, ada kalanya AC juga menjadi penyebab kelembaban dan bau tidak sedap di dalam ruangan.
Untuk menghindari hal tersebut sekaligus membunuh bakteri dan virus di udara, salah satu rekomendasi AC yang bisa Anda gunakan adalah AC dengan teknologi UVC Sterilization seperti AQA-KCR18FQBL dari AQUA Elektronik.
Dengan kapasitas 2 PK, AC AQA-KCR18FQBL memiliki fitur UVC Sterilization untuk menonaktifkan bakteri dan virus di udara dengan sinar UV-C yang menghasilkan ion positif dan negatif.
Tidak hanya itu, konsumsi listrik yang digunakan pun juga tetap efisien sehingga cocok untuk kebutuhan rumah tangga Indonesia. Sebagai opsi, tersedia juga pilihan untuk kapasitas lain yakni AC AQA-KCR9FQBL untuk kapasitas 1 PK dan AC AQA-KCR5FQBL untuk kapasitas 0,5 PK.
8. Mengganti plester dinding
Jika cara lain di atas dirasa masih kurang efektif untuk mengatur kelembaban udara di kamar Anda, maka cara yang bisa Anda lakukan adalah mengganti plesteran dinding kamar dengan plesteran baru yang bersifat lebih tahan air. Setidaknya dengan cara ini, dinding kamar Anda tidak bocor lagi.
Keramik juga bisa membantu mengurangi potensi kelembaban di beberapa area rumah, misalnya di kamar mandi. Hal ini karena keramik dapat menghalangi air dari bak kamar mandi untuk meresap ke bagian bawah bangunan dan membuat keretakan. Selain itu, jamur di keramik kamar mandi juga relatif lebih mudah dibersihkan.